Halaman

Gelas Ilham dan Air Puisi

Tabir Khaizuran 02.07 |

Gelas ilhamku kosong
sedikit terhias pintalan aksara
solo di atas meja studi
tergerak aku ingin eksploitasi.

Aku isikan air puisi
jernih, dingin dan suci
masih kosong
tidak puas untuk dinikmati.

Aku tambahkan gula bahasa
sedikit tidak lebih
manis-manis buah kata orang tua
masih
masih belum boleh dinikmati.

Aku sabar
membancuh perisa pengajaran
sekali, dua kali, tiga kali.
Baik, sudah siap untuk adik.
Read More

Bidik Sepi

Tabir Khaizuran 01.54 |

Saat rintik hujan menyinggah daun

bagai suara seruling beralun

segemersik angin membisik:

"mendung, kuinginkan pelangi

perungkai bidik-bidik sepi

seusai renyai terhenti..."

Read More