Rintik-rintik asmara menjamah mesra
pada seraut wajah nan hiba
dalam keterpaksaan mempamer senyum
dan lemah longlai tangan melambai.
Si gadis menyeru dalam lebat tangisnya
"Tinggalkan saja aku dengan luka yang kau tarah!"
Si teruna tidak berpaling lagi
Melambung langkah bersama noda sejarah.
....dan sekaki payung tidak lagi bermakna
tatkala terlepas dari genggaman
terbiar ia basah di jalanan
terus hanyut dibawa deras arus banjir airmata.
0 komentar:
Posting Komentar