Putera 85
85 ... sebetulnya 1985
Seorang putera merengek
Kulit kemerahan
Matanya terpejam
Dalam cahaya, dunianya kelam
Si putera
Hatinya menari-nari
Setelah lebih 9 purnama terpenjara
Akhirnya melihat dunia
Pekan demi pekan
Purnama demi purnama
Tahun demi tahun
Putera semakin dewasa
Melangkah bagai seorang perwira
Membunuh musuh durjana
Bila putera menjadi raja
Air bah tiba-tiba
Segalanya menjadi huru-hara
Nafsu menewaskan akalnya
Kini
Matanya terpejam
Dunianya kelam