Halaman

Rintik-rintik asmara

Tabir Khaizuran 01.13 |

Rintik-rintik asmara menjamah mesra pada seraut wajah nan hiba dalam keterpaksaan mempamer senyum dan lemah longlai tangan melambai. Si gadis menyeru dalam lebat tangisnya "Tinggalkan saja aku dengan luka yang kau tarah!" Si teruna tidak berpaling lagi Melambung langkah bersama noda sejarah. ....dan sekaki payung tidak lagi bermakna tatkala terlepas dari genggaman terbiar ia basah di jalanan terus hanyut dibawa deras arus banjir airma...
Read More

Wahai perawan

Tabir Khaizuran 04.35 |

Wahai perawan yang menawankesuma hati sedang membuai rindusambil menyanyi-nyanyi lagudi laman asmaraku.Wahai perawan engkaulah pujaanjiwa yang sering terpanaholeh manis-manisnya senyumandi fikiran mengundang gundah.Aku melutut merayumarilah duduk di sampingkubersama-sama kita berduamengikat janji setia.Dan esok hari kan kubawa pergiberlari-lari menuju ke syurgawiagar kasih ini akan abadi.Tabir KhaizuranUPM Serd...
Read More

Peristiwa dalam bas

Tabir Khaizuran 20.36 |

Di dalam perut bas aku rimas, aku lemas di tiang, tangan tergenggam kemas menahan terus menahan tekanan demi tekanan. Lembut-lembut pinggul montel di pehaku menggesel-gesel Ahhhh... Tidak! Kenapa harus tegak? Kenapa tidak kuelak? Daku punya nipis iman akan tetapi aku masih siuman tak akan dibiarkan nafsu ditawan sayu bujuk-bujukan syaitan. "Maaf cik, cik tak sengaja kan?" Kau campak malu lalu tersipu sedikit beranjak dari tubuhku aku tunduk memaku bisu pada lantai bas bertona bi...
Read More

Bila sudah sampai saat

Tabir Khaizuran 14.13 |

Keadaan Kwarf ini membuatkanmataku tidak pernah berhentimendiruskan jernih air tanpa silubagaimana tidak, sedangkanIzrail berdiri tegak di belakangku.Sempat kukira sekelumit iman tanpa perbuatanyang selama ini kusisihkanjauh dari kalbu zakiahku,Sungguh,tidak tergambar siksaanMu.Hanya kini doa saja termampuagar Ya Rabb limpahkan kesabaran,keasyikan meniti titian kematian.Peluh mula menerbit di dahikudan setitis dingin mengalir ke seluruh wajahaku mengerti saat itu kian tiba..."Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan Aku...
Read More

Kulukis pelangi di langit angan

Tabir Khaizuran 21.09 |

Izinkanlah diriku mengupas kata kala dunia di hujung masa agar menjadi kenang-kenangan waktu kita bersama, sua berdua agar kau tahu tiadanya indah terjalin antara kita. Usah dikira pelangi yang kulukis pada langit angan saat edan kerana ianya sekadar luahan hatiku yang terguris, terhiris menjadi keping-keping dan tak mungkin ingin kau simpan. Dan pujian yang kau berikan hanyalah sekadar pisau tajam yang menikam-nikam ilham sehingga aku pun terkulai di persisiran ruang yang kau ciptakan. Maka aku ingin mengundur diri kerana...
Read More

Cinta Salji Pertama

Tabir Khaizuran 06.27 | , , ,

Tak terucap kata-kata saat turun salji pertama hanya mampu kuukir sekuntum senyum pada bibir. Kulihat dikau menari-nari mendepang tanganmu menikmati betapa indahnya kurniaan Ilahi membiarkan ikal rambutmu terliputi putih salji. Cahaya di wajahmu memutikkan bunga cinta terkuntum berseri kelopak rindu di taman nuraniku. Dan kekasih salji pertama kan kupotret di kamar hidupku. Tabir Khaizuran Friedrishafen, Jerman 2...
Read More

Mendaki gunung ilmu

Tabir Khaizuran 03.51 |

Andai ingin mendaki gunung ilmumaka bersiap-sedialah dengan segala peralatan pendakian.Mungkinkah akan sampaiandai berlenggang kangku...
Read More

Menanti Kepulangan

Tabir Khaizuran 03.13 |

Masih lagi tersisa ingatan pada lembut lambai pergimu bersama redup mata di jalan tanah merah. Di sini aku di tangga pondok usang berkulat hijau usia termamah setia menanti mampir senyummu. Tabir Khaizuran 1800 071109 UPM Serdang :Kepulanganmu adalah ubat kerinduan...
Read More

Sekuntum Mawar, Sepohon Bonsai

Tabir Khaizuran 18.48 |

Sekuntum bunga mawar bukan sepohon bonsai yang rela dibentuk bebas.Sepohon bonsai bukan sekuntum mawar yang dicintai kumbang-kumba...
Read More

Ruang

Tabir Khaizuran 17.08 |

Dengarkanhurufhurufyangtersusunrapiinimenjerit,memintaagardiberikanruang.Perhatikansetiapnyaterhasilmenjadibaitdan,fikirkanapaakanberlakuapabiladiciptakanruang.Adakah ini puisi?Pah...
Read More

Berapa ringgit baru cukup?

Tabir Khaizuran 09.06 |

Satu ringgitMasih belum cukup untuk membeliSetin coca-colaDua ringgitMasih belum cukup untuk membeliSepek MaggyTiga ringgitMasih belum cukup untuk membeliSekotak Dunhill 14 Sepuluh ringgitMasih belum cukup untuk membeliSebuah buku gadis berbikiniSeratus ringgitMasih belum cukup untuk membeliSebuah telefon bimbit Nokia N70 Seribu ringgitMasih belum cukup untuk membeliSebuah laptop emachine D620 Seratus ribu ringgitMasih belum cukup untuk membeliSebuah banglo idaman hati.Walau adaRinggit berjuta-jutamasih belum cukup untuk membeliSebuah...
Read More

Di tabir senja

Tabir Khaizuran 09.05 |

sekilas pun tak terlintas pada wajah fikir, di waktu keberadaan menghampar luas di jalan nan panjang, lalu kita acapkali terkadang alpa, lantas diri terhimpit, terjerumus, terperusuk kaku di kotanista.Saat itu baru ingin mendongak mengumpul kata memohon doa. Seperti sesuatu yang sudah pasti dan barangkali sudah klise membuka kitab di tabir sen...
Read More

1... 2... 3

Tabir Khaizuran 08.54 |

Cerita adalah sama untuk keesokan harinya.. Satu petang Satu jembalang Satu berang Satu pelempang Satu tendang Satu terlentang Satu melayang Dua malam Dua param Dua ragam Dua terkam Dua tikam Dua lebam Dua tersembam Tiga pagi Tiga m...
Read More